Salah satu kegiatan
utama yang dilakuan sebagian besar manusia adalah “bekerja”, untuk meningkatkan
harga diri manusia, serta mempertahankan kehidupannya dan untuk mendapatkan penghasilan
untuk kesehariannya. Kesehatan serta keselamatan dalam bekerja merupakan hak
untuk semua pekerja.
Tiap pekerjaan pasti
memiliki masalah atau bahaya yang ditimbulkan oleh pekerjaannya. Aktifitas di
industri termasuk pekerjaan yang memiliki bahaya yang cukup tinggi. Salah satu
industri yang sedang meningkat adalah industri dalam bidang otomotif yaitu
mobil, karena minat para masyarakat terhadap mobil sangat tinggi dan bisa
meningkat tiap tahunnya.
Industri Perakitan Mobil
merupakan suatu industri yang bertugas memproduksi pembuatan body mobil,
pengelasan, pengecatan, perakitan komponen, dan pembuatan asessoris mobil.
Dalam industri ini memiliki bahaya yang cukup tinggi, oleh karena itu
diperlukan upaya pengendalian dengan sistem managemen kesehatan dan keselamatan
kerja.
B. MASALAH
YANG DITIMBULKAN
1. Faktor
Fisik
Percikan Api
Dalam
proses soldering dan grinding yang menimbulkan percikan api, yang dapat
mengakibatkan kulit tersengat.
Kebisingan
Bising
dalam proses grinding dapat mengakibatkan gangguan pada pendengaran (Tuli) jika
terpajan dalam waktu yang cukup lama.
Tekanan Panas
Dalam
beberapa proses perakitan mobil berada dalam ruangan yang tertutup dan
terkadang membuat ruangan menjadi panas karena kurangnya perhatian pada
ventilasi untuk pertukaran udara. Dampak yang ditimbulkan adalah terganggunya
saluran pernapasan, asma, sesak nafas, dll.
Radiasi Sinar
Ultraviolet
Dapat
mengakibatkan terganggunya indera penglihatan dan dapat menimbulkan kanker
kulit.
Getaran
Dalam
proses perakitan mobil menggunakan beberapa alat berat yang dapat menimbulkan
getaran yang cukup kuat. Hal ini dapat mengakibatkan rusaknya kelenjar testis
dan dapat mengakibatkan kemandulan.
Penerangan
Pada
Proses Painting terdapat tempat penerangan. Terkadang pada pabrik otomotif penerangan
yang dimiliki sangat buruk sehingga dapat mengganggu penglihatan pekerja
sehingga menimbulkan kelelahan pada mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi
kerja.
2. Faktor
Kimia
Asap Logam
Pada
proses welding dapat menyebabkan metal fume fever.
Debu Las Logam
Menyebabkan
penyakit silikosis dan penyakit ISPA.
Inhalasi Gas Pembakaran
Dalam
proses painting Inhalasi Gas Pembakaran harus diperhatikan karena akan merusak saluran
pernapasan pada pekerja, asma, alergi, dll.
Bahan Kimia
Dalam
proses soldering dan grinding memproduksi timah yang berbahaya pada peredaran
darah dan sistem saraf pusat. Pada tahapan spray booth material yang digunakan
bersifat mudah terbakar yang sangat berbahaya untuk pekerja. Proses painting
juga mengeluarkan Limbah Cair yang mengandung merkuri, krom (Cr), kadmium,
Zinc, dan timbal yang dapat mengganggu aliran darah, anemia serta gangguan
neuromuscular system
Ledakan Roda Gerinda
Membahayakan
mata dan kulit.
3. Bahaya
Mekanik
Bahaya
Mekanik yang timbul karena pekerjaan perakitan mobil ini adalah telapak tangan
yang terpotong akibat proses penggerindaan, kulit teluka akibat aktifitas
pengamplasan. Injury pada kepala saat bekerja dibawah mobil pada proses
assembly.
4. Faktor
Ergonomik
Pada
proses assembly bahaya ergonomic yang terjadi adalah terkena low back pain
karena melakukan pekerjaan mengangkat berkali-kali.
5. Faktor Psikologis
Bahaya
yang terjadi pada faktor ini adalah stress akibat pekerjaan yang terlalu
monoton terutama pada pekerja usia muda. Terlihat karena mengingkatnya absen
kerja yang dilakukan para pekerja.
C. PENGENDALIAN
YANG DILAKUKAN
- Menggunakan machinery safe guarding/ menutup bagian mesin yang berbahaya
- Sistem otomatis serta subtitusi alat dengan menggunakan alat yang lebih aman
- Menggunakan APD seperti apron, helmet, masker, sarung tangan, kaca mata, gloves, pelindung muka, telinga, hidung, dll.
- Menerapkan rotasi kerja, mengadakan shift kerja.
- Menggunakan alat-alat modern atau alat penggerak otomatis untuk mengangkat benda-benda berat agar pekerja tidak harus mengangkat beban berat.
- Penyedian ventilasi / tempat pertukaran udara yang baik
- Menggunakan exhaust lokal untuk gas-gas berbahaya
- Memisahkan alat dengan pekerja dengan jarak tertentu
- Penyediaan lampu untuk penerangan / Penyediaan jendela-jendela untuk penyebaran cahaya yang merata.
- Eliminasi kandungan timah pada cat
- Memberikan pelayanan kesehatan / pemeriksaan berkala minimal 1-2 kali per tahun
- Memberikan waktu istirahat yang cukup untuk pekerja, dan menyediakan air minum serta vitamin untuk pekerja.
D. KESIMPULAN
Dapat dilihat bahwa banyak sekali
bahaya yang ditimbulkan akibat kerja, terutama dalam bidang industri perakitan
mobil mulai dari proses pressing, welding, painting, dan assembly. Terkadang
perusahaan sangat meremehkan adanya aspek K3 dalam pelaksanaan produksinya.
Akibatnya akan kehilangan aset perusahaan serta pegawai, dan lingkungan sekitar
pabrik akan tercemar dengan limbah. Kurangnya pengetahuan pekerja akan bahaya
dalam ruang lingkup kerja juga sangat berpengaruh. Oleh karena itu, diperlukan
training pada pekerja baru dan menerapkan konsep K3 dalam bekerja. Agar para
pekerja mengetahui betapa pentingnya keselamatan mereka saat bekerja supaya
tidak menimbulkan dampak negative untuk kesehatan dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar