1.
Sumur
Gali
Sumur Gali
merupakan suatu cara untuk pengambilan air dari tanah yang sering diterapkan di
pedesaan karena mudah pembuatannya sehingga dapat dilaksanakan oleh masyarakat
itu sendiri dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan biaya terjangkau.
Dari segi
kesehatan, sumur gali ini menjadi kurang baik jika dalam cara pembutannya tidak
benar-benar diperhatikan, karena sumur gali selain dipengaruhi oleh musim
tetapi tempat pembuatannya juga sangat berpengaruh karena bisa saja
pembuatannya dilakukan disekitar pembuangan sampah yang menjadikan air tidak
sehat.
2.
Sumur
Pompa Tangan Dalam
Sarana penyedia
air bersih berupa sumur yang dibuat dengan memberi tanah dan menggali dengan kedalaman
tertentu serta dilengkapi dengan pompa tangan.
Prinsip kerja
dari Sumur Pompa Dalam adalah menghisap air dari atas permukaan tanah, dan
mengangkat air yang ada di dalam silinder, dengan adanya silinder yang berada
didalam tanah ini maka diperlukan rod pompa dengan panjang sesuai kedalaman air
tersebut, sehingga SPT dapat dipasang pada daerah yang kedalaman airnya > 15
meter.
3.
Perlindungan
Mata Air
Mata air adalah bangunan
penangkap air yang bersumber dari mata ait dengan air tanah yang memiliki debit
air 0,3 liter/detik yang cukup baik dalam jumlah serta kualitasnya. Ada dua hal
yang perlu diperhatikan dalam membuat perlindungan mata air, yaitu:
a.
Meningkatkan
jumlas serta mutu air yang sudah ada setelah diadakan perlindungan.
b.
Mencegah
adanya pengotoran/limbah yang mungkin bisa timbul dari luar.
Syarat
untuk membangun perlingungan mata air:
a.
Terbuat
dari bahan yang rapat air dan tertutup dibagian atas,
b.
Tutup
pada bagian atas dijaga dengan baik agar tidak dapat menjadikan jalan masuknya
zat-zat pencemaran,
c.
Menyediakan
pipa penguras agar menghasilkan pembersihan yang baik pada saat pengosongan
air,
d.
Tersedia
pipa peluap,
e.
Sambungan
untuk pipa distribusi dan peralatan bantu hanya untuk sarana penyediaan air,
f.
Diperlukan
pemasangan pagar serta saluran pengering air yang datang dari samping bak
penampung air.
4.
Penampungan
Air Hujan
Adalah pemakaian
sumber air jika tidak terdapat sumber asal air lainnya atau untuk
mendapatkannya memerlukan biaya yang cukup besar. Penampungan air hujan
biasanya dibuat sesuai dengan kebutuhan air untuk rumah tangga/masyarakat
selama musim kemarau sedang berlangsung. Banyaknya air yang dipersiapkan bila
menggunakan PAH diperlukan ± 5-10 liter/orang/hari.
Supaya
pembangunan bak penampungan air hujan dapat menghasilkan air yang baik maka
harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:
a.
Tanah
penampungan dibuat mendatar,
b.
Letak
bak tidak lebih dari 3 meter jaraknya dari area penangkapannya,
c.
Sebaiknya
menggunakan atap dari genting asbes ferocement atau seng,
d.
Usahakan
reservoir dibangun ditempat yang tak langsung terkena sinar matahari.
5.
Sumur
Artesis
Adalah cara
untuk mendapatkan air tanah yang berasal dari tekanan yang melebihi tekanan
udara luar maka akan mengakibatkan memancarnya air tersebut dan apabila tekanan
tekanan dari dalam sudah mampu melawan tekanan udara maka air yang ada didalam
tersebut tidak bisa mencapai ke permukaan tanah. Pembangunan sumur artesis
harus memenuhi syarat sesuai data direktorat geologi, yaitu:
a.
Kualitas
air memenuhi syarat kesehatan,
b.
Air
mengalir sendiri, apabila tidak mengalir sendiri diharuskan memakai pompa,
c.
Kapasitas
sumur minimal 5 liter/detik dengan pengujian pemompaan,
d.
Saluran
pembangunan konstruksi sumur harus menggunakan standard design kontruksi.
6.
Infiltration
Galleries
Pengambilan air
tanah dengan daerah yang bedekatan dengan aliran air sungai. Infiltration
Galleries dapat diterapkan dalam keadaan berikut:
a.
Dimana
lapisan pemberi air tipis. Agar mendapatkan air lebih banyak dari pada sumur
biasa.
b.
Jika
lapisan air mengandung air yang jelek dan baik, maka dengan infiltration
galleries jika dipasang pada lapisan yang baik maka air yang jelek tidak akan
masuk.
Untuk mendapatkan air yang tersaring secara
alamiah dari alliran sungai atau telaga. Dibuat yang memiliki tanah
berpasir/berkerikil agar airnya cukup tersaring dengan baik, dan sebaiknya
dibuat pada jarak 15 meter atau lebih, dari tepi sungai atau telaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar